Langsung ke konten utama

Dinamika Kejahatan Transnasional di Asia Selatan

    Kejahatan transnasional yang terjadi di Asia selatan bisa dikatakan masih terjadi dan susah untuk dibendung karena banyak faktor yang mempengaruhi. Kejahatan transnasional banyak ditemukan di Asia selatan adalah perdagangan manusia. Hal tersebut terjadi kebanyakan karena adanya kesenjangan sosial yang terjadi dan mengakibatkan perdagangan manusia menjadi susah untuk dibendung dalam lingkup kawasan Asia selatan. Hingga kini permasalahan ini masih menjadi perkara yang harus diselesaikan dengan cepat agar terhindar dari resiko yang berbahaya karena ini meyangkut manusia. Karena fakror kesenjangan tersebut yang kurang diperhatikan oleh pemerintah setempat juga membuat banyak orang-orang yang kurang mampu memilih untuk menjadi imigran atau kerja di luar negeri. Banyak pula ditemukan saat akan menjadi imigran terdapat kelompok atau suatu agen yang menawarkan untuk kerja di luar negeri. Tentu saja hal tersebut disambut baik bagi orang yang terkena dampak kesenjangan sosial, akan tetapi kelompok atau agen tersebut malah menjadikan orang tersebut menjadi buruh yang dipergangankan ke luar negeri dengan upah yang kurang atau upah yang sangat sedikit dan mengakibatkan kesenjangan sosial yang terjadi pada orang tersebut tidak menemukan titik terrang dan malah sengsara dengan ulah kelompok atau agen yang tidak bertanggungjawab tersebut. Kelompok dan agen tidak bertanggungjawab tersebut terkadang juga menawarkan kehidupan yang layak bagi orang-orang yang terkena dampak kesenjangan sosial dan mengakibatkan beberapa orang merelakan anaknya pergi padahal hal tersebut hanyalah jebakan yang dibuat oleh kelompok dan agen tersebut. Sangat memprihatinkan permasalahan perdagangan manusia yang terjadi di Asia selatan ini.

    Asia selatan juga memang bisa dikatakan sebagai kawasan yang memiliki banyak sekali permasalahan seperti sengketa wilayah, permasalahan suku, ras hingga permasalahan yang bisa mengakibatkan peperangan. Kejahatan transnasional juga merupakan suatu permasalahan yang banyak ditemukan di Asia selatan dan juga belum menemukan titik terang untuk penyelesaiannya tersebut. Oleh maka itu artikel ini akan membahas tentang permasalahan tentang perdagangan manusia yang terjadi di kawasan Asia selatan.

    Kawasan Asia selatan memang merupakan kawasan yang bisa dikatakan kurang harmonis karena banyak sekali permasalahan yang belum terselesaikan atau belum menemukan titik terang. Kawasan ini juga mempunyai sejarah yang panjang mulai dari adanya peperangan hingga adanya kesenjangan sosial yang terus terjadi hingga saat ini. Kesenjangan sosial ini mengakibatkan banyak penduduk di kawasan Asia selatan yang mempunyai pendapatan yang rendah atau ekonomi yang belum mapan untuk menghidupi kebutuhan hidup individu maupun keluarga. Karena faktor tersebut munculah ide untuk bekerja keluar negeri dengan anggapan akan mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik. Tetapi tidak semua kelompok atau agen yang mengklaim dirinya sebagai perusaahan yang bisa mencarikan pekerjaan di luar negeri bisa dipercaya. Terkadang kelompok atau agen tersebut tidak bertanggungjawab dan menjual orang yang ingin kerja di luar negeri tersebut ke negara lain dan dipekerjakan sebagai buruh yang berpenghasilan kecil. Terdapat juga data dari organisasi non pemerintah yang mangatakan bahwa anak-anak diperjual belikan agar bisa menjadi buruh paksa.

    Banyak pula ditemukan orang-orang yang diperjual belikan yang ditemukan di Maladewa. Orang-orang yang ada di Maladewa tersebut banyak ditemukan berasal dari Bangladesh dan India, terdapat juga beberapa dari Sri lanka dan Nepal. Mereka kebanyakan di tipu oleh biro atau agen tenaga kerja hingga indentitas mereka di ambil dan tidak memeiliki dokumen di Maladewa dan dibayar dengan upah yang sedikit.

    Sedangkan di Nepal terdapat orang-orang yang diperjual belikan. Kebanyakan orang-orang Nepal yang diperjual belikan adalah perempuan dan anak-anak. Orang-orang nepal tersebut banyak dikirim ke Malaysia, Korea Selatan dan China. Terdapat pula perdagangan manusia pada orang-orang Bangladesh. Orang-orang Bangladesh kebanyakan dikirm ke Dubai untuk menjadi pekerja tetapi hanya di gaji sedikit dan diperkirakan terdapat 10.000-15.000 orang yang diperdagangkan setiap tahunnya. Untuk India perdagangan manusia juga banyak ditemukan, bahkan terdapat pusat perdagangan manusia domestik yang berada di Kalkota. Tedapat penampungan perdagangan manusia di daerah tersebut sebelum dikirim ke negara yang yang akan menjadi tujuan dari perdagangan manusia tersebut.

    Maka dari itu seharusnya pemerintahan negara masing-masing di Asia selatan lebih memperhatikan kesenjangan sosial yang ada pada masyarakat agar terhindar dari perdagangan manusia yang berbahaya dan bisa memberikan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Biro dan agen tenaga kerja yang tidak bertanggung jawab seharusnya juga bisa dibrantas dan diburu agar tidak menimbulkan permasalahan perdagangan manusia ini. Solusi dari permasalahan ini adalah seharusnya pemerintah bisa lebih memberikan lapangan pekerjaan yang pantas bagi orang-orang yang kurang mampu agar bisa memajukan perekonomian orang-orang yang kurang mampu. Dengan adanya lapangan pekerjaan tersebut diharapkan bisa membuat orang-orang tidak mampu bisa bekerja di negara sendiri dan juga memiliki pekerjaan dengan upah yang bisa menghidupi individu maupun keluarga. Oleh maka itu solusi lapangan pekerjaan yang diberikan diharapkan bisa membuat orang-orang kurang mampu tidak terjerumus pada perdagangan manusia yang bisa membuat orang menjadi budak atau buruh dengan gaji yang sangat minim.

    Oleh karena itu, permasalahan kejahatan transnasional bisa terselesaikan apabila negara mempunyai simpati dan empati untuk menolong masyarakat agar terhindar dari perdagangan manusia yang bisa membuat orang sengsara. Dengan begitu maka dengan adanya simpati dan empati dari pemerintah maupun masyarakat kelas atas maka orang-orang yang kurang mampu akan terbantu dan terhindar dari perdagangan manusia. Seharusnya pemerintah juga bisa melindungi masyarakat yang kurang mampu dan juga memberikan sandang pangan yang layak dan juga yang terpenting adalah lapangan pekerjaan agar perekonomian orang kurang mampu terbantu. Kawasan Asia selatan memang masih menyimpan banyak sekali permasalahan dan juga sangat susah untuk di selesaikan tetapi dengan solusi-solusi yang ada maka diharapkan bisa memberikan kawasan Asia selatan sebagai kawasan yang menuju arah yang benar dalam penyelesaian masalah-masalah.


Sumber

ISU PERDAGANGAN MANUSIA DI ASIA SELATAN http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21738/BAB%20II.pdf?sequence=3&isAllowed=y

Kisah perempuan korban perdagangan manusia di Nepal https://www.bbc.com/indonesia/majalah-48161050

Oleh Zulfikar Hykal, Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Malang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Regionalisme Wilayah Kawasan Asia Selatan (SAARC)

     SAARC atau South Asia Association for Cooperation adalah sebuah organisasi regional yang berada di Asia Selatan yang berdiri pada 8 Desember 1985. beranggotakan negara negara di Asia Selatan antara lain adalah India, Pakistan, Sri Lanka, Nepal, Bhutan, Bangladesh, Maldives dan juga Afghanistan, Organisasi ini dibentuk dikarenakan masalah masalah yang berada di Kawasan Asia Selatan tidak bisa hanya diselesaikan dalam lingkup domestik saja, melainkan membutuhkan bantuan dari negara negara tetangga terutama dalam satu kawasan regional. Presiden Bangladesh yakni Ziaur Rahman adalah salah satu pelopor berdirinya SAARC dan kemudian diadakan beberapa pertemuan di beberapa negara hingga pada 8 December 1985 SAARC resmi dibuat dan memiliki kantor pusat di Nepal .      Pembentukan SAARC sejatinya disebabkan oleh beberapa factor, salah satunya dilatarbelakangi oleh negara-negara Asia Selatan yang tidak dapat mengelola sumber daya manusia dan alamnya yang melimpah secara memadai. Selain itu

Pengaruh Pertumbuhan Penduduk di Kawasan Asia Selatan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

     Asia Selatan merupakan wilayah yang menempati sebanyak 3,4 persen saja dari luas daratan yang ada di dunia, wilayah Asia Selatan ini merupakan rumah bagi sekitar 24 persen dari populasi dunia dan hal tersebut menjadikan Asia Selatan menjadi tempat yang begitu padat penduduknya. Banyaknya isu kemiskinan yang sedang menjadi perhatian utama dari setiap negara termasuk wilayah Asia Selatan, dimana tingkat dari pertumbuhan penduduknya yang begitu tinggi dan ketidak adanya kesejalanan dari pertumbuhan ekonomi dan hal tersebut menjadi buruk dan dapat membuat banyak orang akan mengalami kondisi kemiskinan.      Dalam segi sejarah, fenomena kemiskinan dapat dikaitkan dengan beberapa tingkatan pendapatan. Dimana ketika seseorang dapat dikatakan memiliki kekurangan dalam segi perekonomian dan juga kehilangan sumber daya yang dibutuhkan yang digunakan untuk bertahan hidup seperti makanan, barang, dan juga fasilitas yang digunakan. Dalam lingkup internasional seperti yang telah disebutkan Worl

Karaktertistik kawasan Asia Selatan

Asia Selatan merupakan suatu wilayah di sisi selatan benua Asia, wilayah ini terdiri dari daerah-daerah di sekitar anak benua India. Wilayah Asia Selatan sejatinya berbatasan dengan Asia Barat, Tengah, Timur serta Tenggara. Wilayah ini terdiri dari delapan negara berupa; India, Pakistan, Bangladesh, Bhutan Afghanistan, Maladewa, Nepal, serta Sri Lanka. Negara-negara yang berada pada kawasan Asia Selatan rata-rata merupakan negara berkembang dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, sehingga tidak aneh jika kawasan Asia Selatan merupakan salah satu wilayah terpadat di dunia. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa potensi kawasan Asia Selatan yang cukup menjanjikan sebagian besar dikarenakan sumber daya alam dan manusianya. Asia Selatan adalah produsen beras terbesar yang produsen itu berasal dari India, Bangladesh dan Pakistan. Sorgum, kapas, gandum, dan tebu juga terbilang umum di Asia Selatan, khususnya India dan Pakistan. Industri pariwisata Asia Selatan juga mulai tumbuh dan berkem